Headlines News :
Home » » Puisi-Puisi Buddhis

Puisi-Puisi Buddhis

Written By nAmmAsttE on Jumat, 04 Mei 2012 | 03.59

Topik ini diinspirasi dari thread sebelah tentang puisi-puisi cinta.... :)

Hari ini saya mendapatkan inspirasi untuk menulis puisi bernuansa Buddhis tentang topik anatta dan paticcasamuppada. Kebetulan juga hari ini hari peringatan kelahiran Avalokitesvara Bodhisattva yang merupakan manifestasi dari sifat mahakaruna dari Sang Buddha. Jadi momennya sangat tepat untuk merenungkan dan menghayati kembali ajaran kebenaran Sang Guru Junjungan Agung kita.

Ayo para pujangga Buddhis tunjukkan pemahaman dan penghayatan Dhamma kalian atau pun apresiasi kalian terhadap Buddha, Dhamma, Sangha dalam kata-kata puitis....

Start with me:

Quote
Aku

Inilah aku, diriku, milikku
Dengan pandangan ini dunia berputar
Hasrat, keserakahan, kegelapan batin timbul darinya
Melekati setiap hal sebagai milik diri ini
Merasuk setiap pikiran yang belum tercerahkan

Ini bukan aku,diriku,milikku
Demikianlah yang bijak merenungkan
Hakekat keberadaan diri yang ilusif ini
Darinya pandangan terhadap setiap hal sebagaimana adanya timbul
Melepaskan batin dari ikatan-ikatan

Aku, diri, makhluk, personalitas
Hanyalah konstruksi bahasa sehari-hari
Menunjuk perpaduan unsur-unsur kehidupan
Tidak ada aku yang berdiri sendiri
Di antara unsur-unsur tersebut maupun di luarnya

Bagaikan sebuah mobil
Disebut mobil karena perpaduan bagian-bagiannya
Namun tiada mobil sejati dapat ditemukan
Di antara maupun di luar bagian-bagian itu
Hanya perpaduan unsur-unsur yang berperan

Perbuatan hanyalah fenomena sebab akibat yang saling bergantungan
Tiada diri yang melakukannya
Demikian juga penderitaan hanyalah penderitaan
Jalan hanyalah jalan, tiada yang menapakinya
Kebahagiaan pun tiada yang merasakannya

Ini bukanlah kehampaan
Selama sebab dan kondisi yang mendukung muncul
Fenomena tetap bertahan
Ketika akar sebab dan kondisi dicabut
Lenyaplah kumpulan bentukan-bentukan ini
Inilah jalan tengah antara kehampaan dan keberadaan

Memandang aku sebagai aku
Kebodohan membutakan mata semua makhluk
Tidak memandang aku sebagai aku
Kebijaksanaan menuntun tindak-tanduk sang bijak

Jika aku saja bukan aku, diriku, milikku
Bagaimana mungkin hal-hal di luar adalah milikku
Dengan menyelami ini, lepaskanlah kemelekatan
Bebaskan batin dari jala-jala konsep

Sungguh mendalam kebenaran tertinggi ini
Sayang ku tak bisa mencicipinya
Bagaikan makanan lezat disajikan oleh koki ahli
Hanya bau sedapnya tercium di seberang jalan
Tetapi tidak mengenyangkan perut

Butuh beribu kalpa kehidupan lagi
Sebelum akhirnya mata kebijaksanaanku terbuka
Sampai saat itu aku akan berjuang
Mengikis sedikit demi sedikit debu pandangan ini
Sembari membantu yang lain
Memahami ajaran mulia Sang Guru
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Random Post

 
Support : Creating Website | Tom Template | Tom Template
Copyright © 2011. NAMMASTTE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by TomTom Template
Proudly powered by Blogger